Wednesday, May 31, 2006

Bangsa Kesayangan Allah

Muqodimmah

Melihat dan merasakan musibah yang melanda negeri tercinta pada dua tahun terakhir ini, patutlah kita merenungkan bersama. Mulai dari musibah keganasan tsunami di Nangroe Aceh Darussalam, sampai yang barusan terdengar di telinga dan kita saksikan bersama lewat mata kita.
Apakah dosa dan kesalahan bangsa ini, sehingga menerima musibah demi musibah yang silih berganti. Ataukah ini semua demi kebaikan ataukah memang Tuhan sudah gemes dengan segala tingkah polah kita yang dengan sombong dan congkaknya merasa bahwa segala sesuatu yang terjadi itu atas kendali kita.
Ataukah memang karena Allah begitu sayangnya kepada bangsa ini, karena begitu bangsa ini lupa kepadaNYA, maka langsung diperingatkannya. Tetapi semarah-marahnya Allah, masih lebih lembut bila dibandingkan dengan marahnya seorang suami yang mendapati sang istri selingkuh atau tidak patuh, semurka-murkanya Allah masih lebih halus dibanding dengan marahnya seorang bapak kepada anaknya.
Apa buktinya Allah itu begitu sayang kepada kita bangsa Indonesia yang mayoritas muslim?
Pertama, Allah mengingatkan bagi kita yang masih hidup, akan bencana yang lelbih dahsyat dari ini semua, yakni kiamat kubro atau kiamat besar, yang meluluh lantakkan seisi dunia dan alam semesta ini.
Kedua, Allah memberikan kesempatan bagi yang masih hidup, untuk memperbaiki kesalahan dan bertobat dengan sebenar-benarnya tobat.
Ketiga, Allah memberikan pengampunan dosa bagi siapa saja yang ikhlas menerima musibah ini dengan lapang dada, karena yakin akan janji Allah, bahwa setelah ada kesusahan pasti akan datang kemudahan dan kelapangan.



Faedah datangnya musibah kepada manusia

Sebenarnya kalau kita fikirkan dengan lebih mendalam, datangnya musibah pada ummat manusia itu mendatangkan beberapa faedah bagi orang-orang yang hidup hatinya, bagi orang-orang yang mati, datangnya kesenangan dan kejayaan pun tidak akan mendatangkan faedah apapun.
Adapun manfaat dari musibah yang datang kepada manusia adalah sebagai berikut:
  1. Memberikan pencerahan rohani, karena dibalik musibah pasti Allah mempunyai maksud yang tersembunyi, seperti halnya musibah yang dialami nabi Yusuf A.S, dipenjara di Mesir.
  2. Memberi kesempatan bagi yang tidak terkena musibah untuk bersedekah dan menambah amal. Tentunya dalam membantu keluarga yang di timpa kesusahan.
  3. Menyatukan ummat, dengan menambah silaturahmi di antara orang yang terkena musibah dan orang yang tidak terkena musibah.
  4. Bila sesorang bersabar atas musibah yang menimpanya, maka Allah akan menambah nikmatnya.
  5. Dengan adanya musibah, maka hati orang yang terkena musibah akan semakin lembut. Karena menyadari betapa manusia itu tidak kuasa menahan dan menolak apa yang telah ditentukan oleh Yang Maha Hidup dan Menguasai.

Cara menghindarkan musibah dan bencana

Pada mahfum hadits qudsi disebutkan bahwa musibah tidak akan datang kepada tiga golongan:
1. Orang yang memakmurkan masjid.
2. Orang yang berdoa dan menangis di tengah malam (tahajjud).
3. Orang yang saling bersilaturahim karena Allah.

Adapun tindakan kita dalam menghindarkan musibah ini adalah:
  1. menjaga istiqomah amalan masjid nabawi, yakni dakwalh ilallah, taklim wa taklum, dzikir ibadah dan khidmat.
    "Innama ya'muru masaajidallaha man amana billahi wal yaumil akhir". (al-ayat)
  2. menjaga amalan infirodi, seperti sembahyang-sembahyang sunnah, dzikir-khofi, dll.
  3. menjaga muamalat dan muasyarat dengan sesama manusia.
  4. selalu mensyukuri nikmat yang diberikan Allah.
  5. tidak memaki terhadap keadaan apapun yang terjadi kepada kita, baik kejadian baik atau buruk.

Penyebab di percepatnya musibah pada suatu kaum

Disamping perkara yang menghindarkan musibah, kita patut juga berwaspada akan hal-hal yang menyebabkan dipercepatnya datangnya musibah dan bencana ke kampung kita.
  1. Ingkar dan lalai kepada perintah Allah.
  2. Meninggalkan dakwah kebenaran dan mencegah kemungkaran.
  3. Menolong orang-orang yang dzalim.
  4. Memakan harta riba.
  5. Tidak membayar zakat sesuai nisob.
  6. Bangga dengan kemaksiatan yang dilakukan.
  7. Kufur Nikmat.
  8. Yang jelas segala sesuatu larangan Allah yang dilanggar, cepat atau lambat akan mendatangkan bencana.

No comments: